Kemenag Susun Silabus Kurikulum Merdeka

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kementerian Agama sedang mengembangkan kurikulum mandiri.  Penyusunan kurikulum ini dibahas secara rinci pada Acara “Penyusunan Silabus Pembelajaran Diversifikasi pada Madrasah Riset, Madrasah Plus Keterampilan, dan Madrasah Akademik”.


Latihan ini berlangsung selama tiga hari dan dihadiri oleh kepala pengawas madrasah, ketua forum, kepala kurikulum dan kepala guru madrasah. 

M Isom Yuski, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kemahasiswaan (KSKK), mengatakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin canggih dan fleksibel.  Orang-orang membutuhkan layanan mendesak.  Semua aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan, terkena dampaknya. 

“Dunia pendidikan terganggu, layanan pendidikan tradisional perlahan tertinggal. Dunia pendidikan perlu menyeimbangkan arus modernitas dengan integrasinya yang beragam,” jelasnya, 
Pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi masalah ini, antara lain penerapan kurikulum mandiri dan pembuatan kurikulum yang kreatif dan masa depan.

“Ada banyak gangguan dalam kehidupan kita hari ini.  Yang paling mengganggu adalah digitalisasi.  Sekarang, suka atau tidak suka, kita punya masalah.  Siswa dan siswa kita harus diperlengkapi untuk menghadapi situasi ini.  Kita tidak bisa kembali.” 

Menurut IOM, ada empat hal yang harus diberikan kepada mahasiswa.  Pengetahuan awal tentang digitalisasi.  Kedua, pengetahuan tentang globalisasi.  Ketiga, perubahan iklim.  Dan keempat, perubahan pekerjaan. 

“Saya berharap anak-anak dipersiapkan untuk masa depan dengan pengetahuan, keterampilan dan penguatan karakter,” tambahnya.