Jangan Takut Tidak Ada Konsekuensinya, AN Tidak Perlu Persiapan Khusus

Saat ini banyak sekali yang bertanya terkait dengan Asesmen Nasional ( AN ) mulai dari apakah semua siswa ikut AN, Apa dampaknya jika sekolah tidak ikut AN dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang masuk baik melalui Whatsapp maupun meseger admin.

 

Seperti yang dijelaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa Asesmen Nasional (AN) tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.

 


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo juga menjelaskan bahwa AN bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, dalam pengawasan sekolah dan dalam cara pemerintah daerah (pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran. Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. AN merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan.

 

Sehingga hasil AN ini nantinya membuat bisa lebih memprioritaskan sekolah dan daerah yang paling membutuhkan bantuan. Sebagai contoh dengan data AN, program Kampus Mengajar yang mengirimkan relawan mahasiswa untuk mengajar, akan bisa lebih terarah dan bantuannya dapat diarahkan ke sekolah-sekolah yang paling tertinggal yang paling perlu dibantu untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran mereka.

Baca Juga : 

Download Contoh Soal AKM 2021

Langkah-Langkah Persiapan Gladi Bersih ANBK 2021

 

Selain itu kaitannya dengan persiapan Asesmen Nasional (AN ), dijelaskan Kabalitbang dan Perbukuan, jika ada yang perlu disiapkan terkait AN, maka satu-satunya adalah melakukan persiapan teknis yang dilakukan oleh proktor, pengawas, dan dinas pendidikan. Bukan oleh guru dan murid yang berlomba-lomba untuk meningkatkan skornya. “Tidak ada keperluan sama sekali untuk menyiapkan diri supaya skornya bagus.

 

Mendikbudristek bahkan mendengar laporan bahwa ada satuan pendidikan yang meminta muridnya membeli laptop untuk latihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang merupakan salah satu bagian dari AN. Menurutnya, persepsi ini salah karena kebutuhan laptop tidak diperlukan mengingat AN merupakan pemetaan untuk melihat tren evaluasi pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.

 

Untuk meningkatkan AKM dalam hal literasi, peserta AN sebaiknya membaca buku, koran, majalah sebanyak-banyaknya. Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi numerasi, tidak ada jalan pintas selain meningkatkan kemampuan berpikir kritis murid-murid secara sistematis. itu semua butuh proses dan memang tidak dapat dibimbelkan.

 

Kepala Balitbang dan Perbukuan Anindito mengatakan, Kemendikbudristek telah menyediakan informasi melalui laman https://pusmenjar.kemdikbud.go.id. Tercatat, laman ini sudah diakses hingga 18 juta akses unik. Melalui laman tersebut, siswa, guru orang tua bisa mencoba soal-soal AKM baik literasi maupun numerasi.

 

Ada lebih dari 500 soal yang disediakan untuk publik. Selain itu juga ada buku saku, tanya jawab, video pembelajaran, dan video mengenai protokol kesehatan.

 

“Semua informasi ada di laman Pusmenjar sehingga siswa tidak perlu ikut bimbel. Kalau sekadar ingin melihat contoh soal dan mengalami atau mencoba sendiri, di laman ini sudah disediakan secara gratis. Ini mengurangi sumber daya tambahan untuk mempersiapkan AN.


Baca juga :

Cek Jadwal Sinkronisasi ANBKUntuk Jenjang SD/MI Lotim

Petunjuk Teknis AplikasiPelaksanaan Simulasi AN TAHAP 1

Penting Dipahami: POSPelaksanaan Asasmen Nasioanal 2021


Dari perspektif guru dan kepala sekolah, AN justru mengurangi beban administrastif karena AN mengintegrasikan berbagai program pendataan yang sebelum ini kurang terintegrasi dan cenderung bersifat administratif. Sebelum AN, guru dan kepsek harus mengisi berbagai borang pendataan dari pihak yang berbeda-beda. Misalnya borang evaluasi diri dari LPMP, borang UN dari Balitbang, dan borang akreditasi dari BAN S/M.

 

“Dengan AN ketiga borang ini terintegrasi. Baik sekolah, guru, tidak perlu mengisi tiga kali. Hanya perlu mengisi satu kali saja yaitu kuesioner AN. Harapannya ini menjadi pengurangan beban administratif sehingga guru dan kepala sekolah punya lebih banyak waktu untuk fokus kepada pembelajaran.

Baca Juga :

Persyaratan Rekrutmen CalonInstruktur AKMI Tingkat Kabupaten/Kota

Dari paparan diatas admin berharap teman-teman operator, guru dan kepala sekolah/madrasah bisa memahaminya. Ketika siswa ditarik di BioAKM suma 1 (satu) janganlah resah, teman-teman jalani saja.

Demikian artikel kali ini jika ada yang ingin berkomentar silahkan tulis dikolom komentar dan jangan lupa di share ke media sosial anda.