Jangan Takut Tidak Ada Konsekuensinya, AN Tidak Perlu Persiapan Khusus
Saat ini banyak sekali yang bertanya terkait dengan Asesmen Nasional ( AN ) mulai dari apakah semua siswa ikut AN, Apa dampaknya jika sekolah tidak ikut AN dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang masuk baik melalui Whatsapp maupun meseger admin.
Seperti yang dijelaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa Asesmen Nasional (AN) tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo juga menjelaskan bahwa AN bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, dalam pengawasan sekolah dan dalam cara pemerintah daerah (pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran. Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. AN merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan.
Sehingga hasil AN ini nantinya membuat bisa lebih memprioritaskan sekolah dan daerah yang paling membutuhkan bantuan. Sebagai contoh dengan data AN, program Kampus Mengajar yang mengirimkan relawan mahasiswa untuk mengajar, akan bisa lebih terarah dan bantuannya dapat diarahkan ke sekolah-sekolah yang paling tertinggal yang paling perlu dibantu untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran mereka.
Baca Juga :
Selain itu kaitannya dengan
persiapan Asesmen Nasional (AN ), dijelaskan Kabalitbang dan Perbukuan, jika
ada yang perlu disiapkan terkait AN, maka satu-satunya adalah melakukan
persiapan teknis yang dilakukan oleh proktor, pengawas, dan dinas pendidikan.
Bukan oleh guru dan murid yang berlomba-lomba untuk meningkatkan skornya.
“Tidak ada keperluan sama sekali untuk menyiapkan diri supaya skornya bagus.
Mendikbudristek bahkan
mendengar laporan bahwa ada satuan pendidikan yang meminta muridnya membeli
laptop untuk latihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang merupakan salah satu
bagian dari AN. Menurutnya, persepsi ini salah karena kebutuhan laptop tidak diperlukan
mengingat AN merupakan pemetaan untuk melihat tren evaluasi pembelajaran dalam
kurun waktu tertentu.
Untuk meningkatkan AKM dalam
hal literasi, peserta AN sebaiknya membaca buku, koran, majalah
sebanyak-banyaknya. Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi numerasi, tidak ada
jalan pintas selain meningkatkan kemampuan berpikir kritis murid-murid secara
sistematis. itu semua butuh proses dan memang tidak dapat dibimbelkan.
Kepala Balitbang dan Perbukuan
Anindito mengatakan, Kemendikbudristek telah menyediakan informasi melalui
laman https://pusmenjar.kemdikbud.go.id. Tercatat, laman ini sudah diakses
hingga 18 juta akses unik. Melalui laman tersebut, siswa, guru orang tua bisa
mencoba soal-soal AKM baik literasi maupun numerasi.
Ada lebih dari 500 soal yang
disediakan untuk publik. Selain itu juga ada buku saku, tanya jawab, video
pembelajaran, dan video mengenai protokol kesehatan.
“Semua informasi ada di laman
Pusmenjar sehingga siswa tidak perlu ikut bimbel. Kalau sekadar ingin melihat
contoh soal dan mengalami atau mencoba sendiri, di laman ini sudah disediakan
secara gratis. Ini mengurangi sumber daya tambahan untuk mempersiapkan AN.
Baca juga :
Cek Jadwal Sinkronisasi ANBKUntuk Jenjang SD/MI Lotim
Dari perspektif guru dan
kepala sekolah, AN justru mengurangi beban administrastif karena AN
mengintegrasikan berbagai program pendataan yang sebelum ini kurang
terintegrasi dan cenderung bersifat administratif. Sebelum AN, guru dan kepsek
harus mengisi berbagai borang pendataan dari pihak yang berbeda-beda. Misalnya
borang evaluasi diri dari LPMP, borang UN dari Balitbang, dan borang akreditasi
dari BAN S/M.
“Dengan AN ketiga borang ini terintegrasi. Baik sekolah, guru, tidak perlu mengisi tiga kali. Hanya perlu mengisi satu kali saja yaitu kuesioner AN. Harapannya ini menjadi pengurangan beban administratif sehingga guru dan kepala sekolah punya lebih banyak waktu untuk fokus kepada pembelajaran.
Baca Juga :
Persyaratan Rekrutmen CalonInstruktur AKMI Tingkat Kabupaten/Kota
Dari paparan diatas admin berharap teman-teman operator, guru dan kepala sekolah/madrasah bisa memahaminya. Ketika siswa ditarik di BioAKM suma 1 (satu) janganlah resah, teman-teman jalani saja.
Demikian artikel kali ini jika ada yang ingin berkomentar silahkan tulis dikolom komentar dan jangan lupa di share ke media sosial anda.