Inilah Bentuk Asesmen pada Kurikulum Merdeka

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan Info untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

Di didalam melakukan asesmen, maka pendidik dan satuan pendidikan harus mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan.


Permendikbudristek nomor 21 th. 2022 perihal Standar Penilaian Pendidikan diterbitkan sebagai pedoman untuk melakukan penilaian hasil belajar, termasuk penilaian pada Kurikulum Merdeka. 

Asesmen merupakan anggota terpadu berasal dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan sediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua, sehingga sanggup memandu mereka didalam menentukan siasat pembelajaran selanjutnya.

Asesmen dirancang dan ditunaikan sesuai bersama faedah asesmen tersebut, bersama keleluasaan untuk menentukan tehnik dan saat pelaksanaan asesmen sehingga efektif menggapai target pembelajaran.

Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan sanggup dipercaya (reliable) untuk menyebutkan kemajuan belajar dan menentukan ketentuan mengenai cara selanjutnya.

Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat simpel dan informatif, memberi tambahan informasi yang berfungsi mengenai karakter dan kompetensi yang dicapai dan juga siasat tindak lanjutnya. 

Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Secara khusus, asesmen pembelajaran oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan remidial.

Bentuk Asesmen pada Kurikulum Merdeka

Asemen pada Kurikulum Merdeka dapat dilakukan dalam bentuk asesmen diagnosis, asemen formatif, dan asesmen sumatif.

1. Asesmen diagnosis merupakan asesmen yang dilakukan guru di awal pembelajaran untuk melihat kompetensi dan memonitor perkembangan belajar peserta didik dari aspek kognitif maupun non kognitif.

  • Hasil asesmen diagnosis digunakan untuk memetakan kebutuhan belajar sehingga guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai kondisi peserta didik.

2. Asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan guru selama proses pembelajaran untuk memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik pada setiap tahap pembelajaran.

  • Hasil asesmen formatif berguna bagi guru untuk mengambil tindakan dan memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai penguasaan yang optimum.

  • Asesmen formatif dapat mendorong peserta didik mencapai tujuan belajar dengan melakukan penyampaian umpan balik yang dilakukan secara berkala.

3. Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan guru setelah menyelesaikan proses pembelajaran. Asesmen sumatif  tidak selalu dilakukan di akhir pembelajaran.

  • Hasil asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman peserta didik, serta mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang dituju.

Demikian 3 Bentuk Asesment dalam Kurikulum Merdeka yang bisa admin share pada artikel ini semoga bermanfaat.